-->

Penjelasan Lengkap Tentang Sholat Dhuha (Cara-Niat-Doa-Waktu)

Kepopuleran sholat Dhuha di kalangan kaum muslimin tidak diragukan lagi. Sudah banyak artikel yang membahasnya, baik dalam tulisan sepotong-sepotong tentang keistimewaan sholat ini, maupun dalam blog atau buku khusus yang membahasnya. Kepopuleran ini terkait dengan manfaatnya yang berhubungan dengan kelancaran rejeki bagi para pengamalnya. Itulah yang dijanjikan bagi orang-orang yang mau melaksanakan sholat dhuha secara istiwomah.

Namun begitu, meski sudah populer, ternyata masih banyak yang belum tahu cara melakukan sholat dhuha. Mungkin termasuk anda. Tidak perlu khawatir, karena semua orang pada awalnya juga tidak tahu. Dan di sini akan dijelaskan secara mendetail tentan cara melakukan/mengerjakan sholat dhuha tersebut tentang  bagaimana tata cara sholat dhuha, waktu sholat dhuha, doa sesudah sholat dhuha serta apa apa saja manfaat dari sholat dhuha. Mari kita mulai.

Penjelasan Lengkap Tentang Sholat Dhuha (Cara-Niat-Doa-Waktu)


Niat shalat dhuha

Berdasarkan kesepakatan para Ahli Fiqih ( ittifaq Fuqoha' ), letak niat ada di dalam hati ( wajibnya ). Dan menurut Jumhur Fuqoha' ( mayoritas Ahli Fiqih ) kecuali Maliki, bahwa " pengucapan" niat dengan lisan hukumnya sunnah, hal ini karena membantu hati dalam merealisasikan niat tersebut. Agar pengucapan dan pelafalan itu membantu " daya ingat", sedangkan Maliki tidak memandangnya sunnah karena tidak manqul dari Nabi saw. (Sumber : mudarosahkajianfiqih.blogspot.com)


Pada dasarnya bacaan niat sholat dhuha sama halnya dengan bacaan niat niat sholat sunnat lain. Di bawah ini adalah bacaan niat sholat dhuha.

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَي رَكْعَتَين للهِ تَعَاليَ


Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: ” Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.”

Tata Cara Sholat Dhuha

Tata cara sholat dhuha hampir sama dengan sholat sunah pada umumnya, berikut cara shalat dhuha yang benar .
  • Setelah membaca niat sholat dhuha didalam hati seperti yang telah tertulis diatas kemudian membaca takbir,
  • Membaca doa Iftitah
  • Membaca surat al Fatihah
  • Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam  dan rakaat kedua surat Al Lail atau surat ad-Dhuha
  • Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
  • I’tidal dan membaca bacaannya
  • Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
  • Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya
  • Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
  • Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.

Apabila ada kesulitan dalam mempraktekan sholat dhuha. Maka kami telah membuatkan video tutorialnya disini. Silahkan kunjungi Youtube dengan link berikut:

www.youtube.com/watch?v=koJ2Vlqxuv0

Waktu Mengerjakan Shalat Dhuha


Waktu duha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu zuhur.

Akan tetapi ada pendapat lain juga yang menyebutkan waktu sholat duha yang baik adalah mulai pukul 09.00 - 11.00. Ini berdasarkan beberapa tanda masuknya waktu shalat Dhuha, sebagaimana dijelaskan oleh hadits-hadits di atas.


Pertama,
Ketinggian matahari pagi di sebelah timur diperkirakan sama dengan ketinggian matahari sore di sebelah barat saat masuknya waktu Ashar.

Kedua,
Matahari mulai berangsur panas. Jika permulaan waktu ashar dalam ukuran waktu modern berkisar di antara jam 15.00 sampai 15.30 WIB. sore hari, ketinggian matahari di sore hari pada jam-jam tersebut kira-kira sama dengan ketinggian matahari di pagi hari pada jam 9.00 WIB. Dengan demikian, kita dapat memperkirakan menurut ukuran waktu modern-waktu pelaksanaan shalat Dhuha Rasulullah Saw. sebagaimana yang diungkapkan dalam hadits-hadits di atas.

Sebagai info tambahan ada juga waktu-waktu haram yang mengapit shalat Dhuha :

Sesudah Shalat Subuh hingga matahari bersinar
Ketika hampir masuk waktu Zuhur hingga tergelincir matahari

Waktu Shola Dhuha Yang Paling Utama

Kapan saat dhuha yang paling utama? Simak selengkapnya.
Shalat Dhuha mempunyai banyak keutamaan, diantaranya memperoleh ampunan dari Allah, mendatangkan rizki dan menolak kefakiran seperti dua hadits berikut ini :

 “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha pasti akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan. ” (HR. Turmudzi)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Shalat Dhuha itu bisa mendatangkan rezeki serta menolak kefakiran. Serta tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha tetapi orang-orang yang bertaubat. ” (HR. Turmuzi serta Ibnu Majah, hadis hasan)


Saat shalat dhuha cukup panjang, terbentang sejak matahari naik sampai condong ke barat. Berarti, di Indonesia, saat shalat dhuha terbentang sepanjang beberapa jam sejak 15 menit setelah matahari terbit sampai 15 menit sebelum masuk saat dhuhur. Tetapi diantara saat itu, ada saat yang paling utama (afdhal) untuk mengerjakan sholat dhuha. Kapankah itu?

Saat yang paling utama (afdhal) untuk mengerjakan shalat Dhuha yaitu saat matahari telah mulai panas (dekat dengan saat selesainya Dhuha).

Hal ini seperti kisah dari Al Qosim As Syaibani sebenarnya Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu lihat beberapa orang lakukan shalat Dhuha, lalu Zaid mengatakan : “Andaikan mereka tahu kalau shalat sesudah saat ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat beberapa Awwabin yaitu saat anak onta mulai kepanasan. ” (HR. Muslim 748). Awwabin berarti orang yang sukai kembali pada ketentuan Allah.

Beberapa ulama juga mengatakan : “Shalat pada saat ini dikaitkan dengan Awwabin karena umumnya pada waktu itu jiwa manusia cenderung untuk istirahat. Akan tetapi orang ini memakai waktu itu untuk melakukan ketaatan serta menyibukkan diri dengan melakukan shalat. Meninggalkan keinginan hati menuju ridlo Penciptanya. ” (Faidhul Qadir, 4/216).

Imam An-Nawawi menyampaikan : ulama madzhab kami (syafi’iyah) menyampaikan : “Waktu saat matahari mulai panas yaitu waktu yang paling utama untuk melakukan shalat dhuha, walau dibolehkan shalat mulai sejak terbit matahari sampai mendekati tergelincirnya matahari. (Syarh Shahih Muslim, 6/30)

Dalam Fikih Manhaji Imam Syafi’i dijelaskan kalau saat terbaik itu ditandai dengan padang pasir terasa panas serta anak unta beranjak.

Syaikh Musthafa Al Bugha serta empat ulama yang lain dalam Nuzhatul Muttaqin menerangkan : “Waktu shalat dhuha dimulai mulai sejak matahari beranjak tinggi hingga matahari mendekati posisi tengah. Namun, yang paling utama yaitu waktu matahari meninggi serta telah merasa panas. ”

Jam berapakah yang disebut? Berdasarkan penjelasan itu, saat terbaik shalat Dhuha yaitu sekitar jam 9 WIB untuk DKI Jakarta, jam 8. 30 WIB untuk Surabaya. Sedang daerah lainnya menyesuaikan.

Dengan berbagai keutamaan shalat dhuha, mari kita selalu istiqomah menjalankannya. Serta dengan mengetahu saat dhuha yang paling utama (afdhal), bila kita memiliki pilihan waktu untuk menjalankannya, mari laksanakan di waktu tersebut .

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

Jumlah minimal rakaat Shalat Dhuha adalah dua rakaat, sebagaimana hadits Abu Hurairah di depan. Bisa juga mengerjakan empat rakaat, enam rakaat, delapan rakaat, atau duabelas rakaat, atau tanpa batasan, karena semuanya memiliki pijakan dari sunnah Rasulullah . (Shalatul Mukmin: 1/449, Syarh Riyadhus Shalihin, Al-Utsaimin:

Dalil Shalat Dhuha empat rakaat hingga tanpa batasan  adalah hadits Aisyah s,


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ

Dari Aisyah s beliau berkata, “Rasulullah n shalat Dhuha empat rakaat dan menambahnya sesuai dengan kehendak Allah.” (HR. Muslim)


Dzikir sesudah sholat Dhuha

Diriwayatkan setelah shalat dhuha Nabi S.A.W membaca
رب اغفرلي وتب عليّ إنك أنت التوّاب الغفور
Robbigh firly watub ‘alayya innaka antat-tawwaabul Ghofur ( dibaca 100 x )

Artinya :

Ya Robbi, Ampunilah aku dan terimalah taubatku, Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan ampunan


Bacaan Doa sesudah Shalat Dhuha

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Arti bacaan doa sholat dhuha :
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Keutamaan dan Keistimewaan shalat Dhuha


Ada banyak Hadits Rasulullah saw yang membahas tentang keutamaan shalat Dhuha, beberapa di antaranya:


1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
"Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala" (HR Muslim).

2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:"Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: "Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; "Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; "Ya! Rasul berkata lagi: "Barangsiapa yang berwudhu', kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya." (Shahih al-Targhib: 666)

3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
"Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge." (Shahih al-Jami`: 634)

4. Memeroleh ganjaran di sore hari Dari Abu Darda' ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:"Allah ta`ala berkata: "Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya" (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: "Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi'arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika" ("Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: "Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu").

5. Pahala Umrah Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah....(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna" (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa "Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi)

Demikian penjelasan lengkap tentang sholat dhuha yang merupakan sholat sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Mari kita biasakan untuk mengerjakannya, karena berbagai manfaat akan kita dapatkan jika kita bisa istiqomah dalam menjalankanya. Semoga bermanfaat.

Sumber: Kompilasi dari berbagai sumber


1 Response to "Penjelasan Lengkap Tentang Sholat Dhuha (Cara-Niat-Doa-Waktu)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel